Evolusi
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi progressif dan evolusi regressif. Evolusi progressif merupakan proses evolusi yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga menghasilkan spesies baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju kemungkinan mengalami kepunahan.Teori evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck
Profil
Sebelum beranjak kedalam teori beilau mari kita upas sedikit tentang biografi dari Jean Batiste de LamarckJean-Baptiste Pierre Antoine de Monet, Chevalier de Lamarck (lahir di Bazentin, Picardie, 1 Agustus 1744 – meninggal di Paris, 18 Desember 1829 pada umur 85 tahun) adalah biologiwan Perancis yang dikenal karena pendapatnya dalam teori tentang evolusi kehidupan.
Sebagai seorang ilmuwan, jalan hidupnya luar biasa menurut ukuran masa kini. Ia lahir sebagai anak bungsu keluarga miskin dan masih keturunan bangsawan. Pendidikan dasar dan menengah ditempuhnya di suatu sekolah Jesuit di Amiens. Segera setelah ayahnya meninggal di saat ia 17 tahun, ia menjadi tentara dan berpangkat letnan dalam Perang Tujuh Tahun. Di masa kedinasan militer ini ia mulai belajar botani, yang segera dilanjutkannya dengan belajar Kedokteran dan Botani selama empat semester di Paris. Untuk menunjang hidup ia bekerja sebagai asisten penjualan (marketing). Tahun 1779 terbit buku pertamanya, Flore francoise. Buku ini menarik perhatian pemimpin Jardin du Roi ("Kebun Kerajaan"), Georges-Louis de Buffon, yang lalu menariknya menjadi pembantunya di Museum Nasional Paris untuk Sejarah Alam. Sejak 1786 ia menjadi kurator Jardin du Roi dan 1793, setelah Revolusi Perancis, ia menjadi profesor untuk hewan avertebrata. Kehidupannya penuh kesulitan. Ia beberapa kali kawin-cerai, kemiskinan selalu menyertai sepanjang hidupnya, dan bahkan sejak 1818 ia buta total.
Dalam kariernya ia telah menulis buku di bidang yang cukup luas, mulai dari zoologi, botani, meteorologi, dan kimia, namun sebetulnya minat utamanya adalah hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya (ekologi). Ia memberi dasar klasifikasi baru bagi hewan, dengan pertama-tama memisahkan dalam dua kelompok besar: hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan tak bertulang belakang (Avertebrata). Hal ini dikemukakannya dalam buku karangannya "Filsafat Zoologi" (1809).
Pemikiran
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat
berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan
hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering
digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai
untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang
tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan menghilang
(rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah
sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada
lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau
karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau
karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan
kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya
sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada
moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya
nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika
terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya
dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di
pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan,
akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya
sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada
generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Tragedi akibat Lamarckisme
Para pendukung materialisme dialektika, pemikiran yang berkembang pesat di akhir abad ke-19, menganggap Lamarckisme sesuai dengan ideologi mereka, dan melahirkan Neo-Lamarckisme. Kaum ini menolak teori evolusi Darwin, mengadopsi Lamarckisme, dan bahkan mempraktekkannya dalam program pertanian di negara-negara komunis. Vernalisasi (perlakuan suhu rendah) terhadap benih gandum dianggap dapat "melatih" tanaman sehingga tahan menghadapi musim dingin. Pendapat ini dipercaya karena hasil penelitian Ivan Mitschurin, seorang pemulia tanaman Rusia, menunjukkan hal itu. Penentang-penentangnya, di antaranya N.I. Vavilov, ditangkap dan diasingkan ke Siberia. Eksperimen yang disokong Stalin ini membawa kehancuran pertanian Rusia, karena tanaman gagal panen.Berikut adalah salah satu pendapat oleh ahli ( Jean Baptiste de Lamarck) dengan teori evolusinya.
Sumber : http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-dan-bukti-evolusi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Jean-Baptiste_de_Lamarck
Tidak ada komentar:
Posting Komentar