Manusia
di muka bumi ini dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan tertentu
berdasarkan atas persamaan mengenai beberapa ciri tubuh. Adapun
ciri-ciri tubuh itu terdapat pada sebagian besar dari
individu-individunya, walaupun tiap individu memiliki ciri-ciri tubuh
yang berbeda-beda. Kelompok manusia seperti itu dalam ilmu antropologi
disebut ras.
Pengertian
terhadap aneka warna dari ras-ras di dunia itu dicapai oleh para
sarjana, terutama dengan menjalankan berbagai metode klasifikasi
terhadap aneka warna itu. Bagian dari ilmu antropologi sering disebut
antropologifisik dalam arti khusus atau Somatologi.
Antropologi
fisik berkembang pesat dengan melakukan penelitian-penelitian terhadap
asal mula dan perkembangan manusia. Berdasarkan tulisan Darwin ”The Origin of Species”,
manusia asalnya monyet, karena makhluk hidup mengalami evolusi.
Antropologi ingin membuktikan dengan melakukan berbagai penelitian
terhadap kera dan monyet di seluruh dunia. Antropologi fisik mempelajari
manusia dari segi biologi misalnya, bentuk tubuh, warna rambut, warna
kulit, dan lainnya.
Adapun ilmu yang termasuk Antropologi fisik yaitu :
- Paleoantropologi : Bagian
dari antropologi fisik yang menelaah tentang asal usul atau terjadinya
dan perkembangan mahkluk manusia. Obyek penelitiannya adalah fosil
manusia (sisa-sisa tubuh manusia yang telah membatu) yang terdapat dalam
lapisan-lapisan bumi.
- Somatologi :
Bagian dari antropologi fisik yang menelaah tentang variasi atau
keanekaragaman ras manusia melalui ciri-ciri tubuh manusia secara
keseluruhan (ciri-ciri genotipe dan fenotipe).
Contoh :
a. Dengan melakukan pengamatan mengenai perbedaan fisik orang dari ras Mongoloid dengan orang ras Negroid. Penelitian dan pengamatan yang dilakukan dengan melihat perbedaan ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh masing-masing ras, antara lain dilihat dari warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi dan bentuk tubuh, maupun yang dalam (genotipik), seperti frekuensi golongan darah dan sebagainya.
b. Seseorang peneliti ingin membuat suatu descriptive integration dari kebudayaan suku bangsa Ngada di Flores Tengah, ia mengumpulkan bahan tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan orang Ngada sekarang, tetapi di samping itu ia juga memperhatikan fosil-fosil yang terdapat di Flores. Dan ia memperhatikan ciri-ciri ras orang Ngada dan suku-suku bangsa lain di sekitarnya, di Flores, ia juga mengolah ke dalam bahannya, artefak-artefak yang digali atau ditemukan di daerah Flores Tengah. Dengan mengolah menjadi satu semua bahan itu, ia mencoba mencapai pengertian tentang asal mula dan sejarah perkembangan dari suku bangs Ngada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar